KetikaBanten Mempunyai Peradaban yang Gemilang. Penerbit : Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, École franicaise d’Extreme-Orient, Forum Jakarta-Paris, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, 2008, 430 halaman. Banten adalah wilayah yang habis-habisnya menjadi bahan kajian penelitian sejarawan maupun arkeolog.
SEMARANG Anggota Tim Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota Semarang Prof Dr Ir Sutrisno Anggoro melihat dinding yang menjadi perisai industri di Tanjung Emas tersebut bukan tanggul, tapi lebih mirip dinding atau pagar.. Dari sudut tata ruang, kata Prof Sutrisno mestinya tidak boleh, karena tidak memenuhi syarat keamanan.
Apayang menyebabkan pelabuhan karangantu menjadi pelabuhan internasional - 25130965 Hayatii8935 Hayatii8935 26.10.2019 Sejarah Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Apa yang menyebabkan pelabuhan karangantu menjadi pelabuhan internasional 1 Lihat jawaban
Kalaitu, Banten yang masih berbentuk kota menjadi sebuah tempat transit bagi jalur perdagangan antarnegara. Kapal-kapal asing yang hadir di pelabuhan tertua di Jawa dengan nama Karangantu ini berasal dari negara Persia, Arab,
Termasukdi pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Padahal, imbuh dia, sejumlah infrastruktur telah dibangun di sekitar pelabuhan. "Soal kemacetan ini sudah berkali-kali kami sampaikan, sudah 5 tahun. Kemacetan ini selalu jadi masalah. Kalau sudah dibangun infrastruktur tapi masih macet, berarti ada yang salah.
ProvinsiBanten menjadi pintu masuk dan keluarnya kegiatan perdagangan antara Pulau Jawa-Sumatera dan perdagangan Internasional melalui Pelabuhan Laut dan Bandar Udara Internasional. Menurut Banten Province Investment Coordinating Board, Provinsi Banten juga merupakan lintasan distribusi arus barang, jasa dan penumpang terpadat dengan tingkat
PelabuhanKarangantu merupakan pelabuhan tertua di pulau jawa, namun hal ini terlupakan mungkin karena lunturnya budaya Apa Perbedaan Pelabuhan Karangantu Dulu dan Sekarang, Apakah Masih Sama? Halaman all - Kompasiana.com
KendariNew Port yang dibangun dengan anggaran investasi Rp 936 miliar ini akan mendukung rencana sistem pengapalan langsung ke luar negeri melalui pelabuhan di Kendari. Kelak Kendari New Port akan menjadi pelabuhan bertaraf internasional di Sulawesi Tenggara. Pelabuhan ini akan mengakomodasi hasil perkebunan seperti kakao, mete, kelapa, kopi
beradadi pelabuhan Direcão Nacional Transportes Maritimos (DNTM) berada dekat APORTIL. Pada dasarnya pelabuhan tersebut adalah satu yang menjadi perbedaan adalah DNTM milik Pemerintah sedangkan APORTIL adalah kantor swasta. Luas wilayah Kabupaten Dili Timor-Leste adalah 48,27 Km2, batas wilayah utara berbatasan dengan
Jambi- . Gubernur Jambi Al Haris hanya meminta 2 hal ke pemerintah pusat yang dipimpin Jokowi, yaitu bandara dan pelabuhan. Jika dua itu dipenuhi, pariwisata akan jalan. Gubernur Jambi, Al Haris menyampaikan harapannya kepada pemerintah pusat saat berbincang-bincang dengan detikTravel.Haris ingin agar Jambi dibuatkan bandara yang berstandar
QSnHm0. Walikota Serang Syafrudin. Foto Antara/Mulyana – Wali Kota Serang Syafruddin mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Komisi V DPR RI agar kondisi pelabuhan Karangantu yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang bisa dilakukan revitalisasi menjadi pelabuhan Internasional. Revitalisasi itu, menurut Syafruddin, sangat penting dilakukan mengingat pelabuhan Karangantu itu mempunyai sejarah yang panjang dan peranannya sangat strategis dalam perdagangan Internasional. “Kami ingin pelabuhan Karangantu itu bisa kembali menjadi pelabuhan Internasional sebagaimana dulu ketika jaman kolonial Belanda,” kata Syafrudin usai mendampingi kunjungan anggota DPR RI TB Khoerul Zaman ke BMKG Serang, di Serang, Rabu. Syafruddin menilai, kondisi pelabuhan Karangantu sekarang memang masih digunakan sebagai tempat hilir mudik nelayan mencari ikan, sebab di sana juga masih terdapat tempat pelelangan ikan. Namun ia berharap kedepannya Karangantu menjadi pelabuhan Internasional dan menjadi salah satu penyumbang bagi PAD Kota Serang. “Tapi ke depan, cita-cita saya pelabuhan Karangantu itu bisa kembali menjadi pelabuhan internasional seperti dulu,” kata dia. Oleh karena itu, kata Syafrduin, dengan kedatangan anggota komisi V DPR RI ini, pihaknya menyampaikan terkait rencana keinginan itu agar disampaikan ke pemerintah pusat. Jika nanti rencana itu bisa direalisasikan, kata dia, mudah-mudahan banjir rob yang sering terjadi di sekitar pelabuhan itu juga bisa diatasi, terlepas itu dengan membuat tanggul atau membuat pemecah ombak.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan tertua di pulau jawa, namun hal ini terlupakan mungkin karena lunturnya budaya atau perbedaan budaya yang ada pada saat ini. Pada kesultanan banten yaitu pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf 1570-1580 perdagangan di kesultanan Banten sudah bisa dibilang maju, Banten merupakan tempat penimbunan barang-barang dari seluruh penjuru dunia yang kemudian akan disebarkan ke kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Kemudian pada saat banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682 dipandang sebagai masa kejayaan Banten, pada masa ini banten menjadi sebuah daerah dengan pelabuhan yang ramai serta dengan keadaan masyarakat yang makmur namun masa ini berakhir karena adanya perang antar saudara yaitu antara Sultan Haji dengan Ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa sejak saat itulah masa kesultanan Banten mulai pudar, semakin lama Banten akhirnya ditinggalkan setelah pusat pemerintahan dipindah ke Serang dan hingga saat ini Pelabuhan Karangantu tidak lagi di lirik karena kondisi lingkungan akibat pengendapan lumpur yang tidak memungkinkan kapal untuk lagi bersinggah di Pelabuhan Karangantu, masa keemasan Pelabuhan Karangantu ini berakhir pada abad Ke-17 hal ini dikarenakan pusat pelabuhan yang dipindahkan ke Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia Jakarta. Pelabuhan Karangantu di masa kejayaanya bisa dibilang berperan besar dan digunakan sebagai pintu masuk Perdagangan internasional di Pulau Jawa. Setelah runtuhnya Kota Banten Lama, Pelabuhan Karangantu ini sempat dilupakan hingga akhirnya beralih fungsi menjadi pusat dagang perikanan dan penyebrangan. Seiring dengan pudarnya nilai sejarah di Pelabuhan Karangantu ini, kondisi fisik sekitar Pelabuhan Karangantu menurun hingga menjadi kumuh dan aroma tidak sedap datamg dari limbah perdagangan ikan. Namun sekarang Pelabuhan Karangantu menjadi salah satu Objek Wisata di kota Serang dan hal ini sudah di akui Oleh Pemerintah kota serang. Hal ini terbukti dengan adanya Pelabuhan Karangantu di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kota Serang pada tahun 2011 dan Rencana Induk Kepariwisataan Daerah RIIPDA kota serang pada tahun 2015, dengan demikian Pelabuhan Karangantu termasuk kedalam program pemerintahan kota Serang dalam proses pengembangan pariwisata cagar budaya yang ada di kota Serang dengan penataan kawasan budaya Banten lama dan Kawasan minalpolitan serta wisata bahari yang ada di kota serang. Keadaan Pelabuhan Karangantu sekarang menjadi tempat para nelayan bersinggah, hal ini dikarenakan sebagian besar warga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Karangantu menjadi nelayan dan termasuk merupakan pusat perniagaan terbesar di Indonesia tidak seperti dahulu yang menjadi pusat penyimpanan bahan-bahan dari berbagai penjuru dunia yang sekarang menjadi perkampungan nelayan dan rumah-rumah warga yang kurangnya perhatian, namun Pelabuhan Karangantu sampai saat ini masih aktif dalam arus laju kendaraan laut untuk para nelayan namun jauh berbeda dengan pada zaman Kesultanan. Pada saat ini pelabuhan digunakan untuk nelayan setempat menyandarkan kapal 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Belanda saat pertama kali masuk ke Pulau Jawa pada tahun 1596 memakai jasa pelabuhan ini untuk berlabuh Aktivitas penduduk sekitar pelabuhan yang sedang membuat perahu Pada abad 16, Pelabuhan ini menjadi tempat persinggahan para pedagang sebelum melanjutkan perjalanan ke benua Australia Dahulu para pedagang mengalihkan pelayaran melewati Banten yang dinilai memiliki nilai ekonomis dan geografis yang bagus Nama Karangantu menurut mitos yang beredar di masyarakat lahir karena saat itu ada seorang Belanda yang membawa guci berisikan hantu Dahulu Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Sunda Kelapa di Jayakarta Jan Piterzoon Coen pernah membuat catatan soal perahu Tiongkok yang membawa barang senilai real di Karangantu Di sekitar Pelabuhan Karangantu terdapat kampung nelayan yang sehari-hari melakukan aktivitas di sekitar pelabuhan Pelabuhan Karangantu menjadi salah satu pelabuhan terbesar yang berada di daerah Banten Pada tahun 1511 saat Malaka jatuh ke tangan Portugis, menyebabkan pedagang muslim yang berasal dari daerah Arab, Persia, dan Gujarat enggan untuk berlabuh dan singgah di sana. Hal ini menyebabkan daerah Banten yang terletak di ujung barat bagian Jawa menjadi pilihan. Para pedagang mengalihkan pelayaran melewati Banten yang dinilai memiliki nilai ekonomis dan geografis yang bagus. Terlebih lagi para pedagang tidak menyukai Portugis yang saat itu sudah menguasai wilayah Malaka. Maka lahirlah sebuah pelabuhan yang besar dengan nama Pelabuhan karangantu. Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Sunda Kelapa di Jayakarta ungkap Tom Pires, seorang pedagang yang juga ahli obat-obatan dari Portugal. Hal ini tercatat dalam buku “Mengenal Peninggalan Sejarah dan Purbakala Kota Banten Lama” oleh Uka Tjandrasasmita, Hasan M Ambary, dan Hawany Michrob. Pada abad 16, pelabuhan ini menjadi tempat persinggahan para pedagang sebelum melanjutkan perjalanan ke benua Australia. Bahkan, Belanda saat pertama kali masuk ke Pulau Jawa pada tahun 1596 memakai jasa pelabuhan ini untuk berlabuh. Masih dari buku yang sama, disebutkan Gubernur Belanda Jan Piterzoon Coen pernah membuat catatan soal perahu Tiongkok yang membawa barang senilai real di Karangantu. Pelabuhan Karangantu tidak hanya tercatat dalam buku, namun peninggalan barang berharga yang pernah diperjualbelikan dapat dilihat di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Nama Karangantu sendiri menurut mitos yang beredar di masyarakat lahir karena saat itu ada seorang Belanda yang membawa guci berisikan hantu. Hingga suatu hari guci itu pecah dan hantu yang di dalamnya keluar. Mulai saat itulah pelabuhan yang telah berganti menjadi kampung nelayan ini diberi nama Pelabuhan Karangantu. [Riky/IndonesiaKaya] Artikel Terkait